Kaum muslimin sekalian, sesungguhnya Robb kita yang Maha mulia telah memperbanyak pintu-pintu kebaikan dan jalan-jalan untuk beramal sholeh sebagai bentuk karunia, kasih sayang, kedermawanan, dan kebaikan Allah yang maha perkasa dan mulia. Agar seorang muslim masuk ke pintu kebaikan mana saja dan menempuh jalan ketaatan mana saja sehingga Allah memperbaiki kehidupan dunianya, dan mengangkat derajatnya di akhirat. Maka Allah akan memuliakannya dengan kehidupan yang baik dan penuh kebahagiaan, dan meraih kenikmatan yang abadi serta keridhoan Robbnya setelah kematiannya. Allah berfirman :
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS Al-Baqoroh : 148)
Diantara pintu-pintu kebaikan dan jalan-jalan ketaatan serta sebab-sebab penghapus dosa-dosa adalah beristighfar. Dan istighfar adalah sunnahnya para nabi dan rasul 'alaihimus salam. Allah berfirman tentang dua nenek moyang manusia :
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi (QS Al-A'rof : 23)
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata : Aku tidak pernah melihat seorangpun yang lebih banyak dari pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam mengucapkan :
أَسْتَغِفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Aku beristighfar kepadaNya dan bertaubat kepadaNya (HR An-Nasaai).
Dan Nabi shallalahu 'alaihi wasallam setelah salam dari sholat beliau berkata "Astaghfirullah" (Aku memohon ampunan Allah) sebanyak tiga kali" (HR Muslim dari Tsauban r.a),
lalu setelah itu Nabi mengucapkan dzikir yang disyari'atkan setelah sholat.
Istighfar merupakan kebiasaan orang-orang shalih dan amal orang-orang baik yang bertakwa, serta merupakan syi'ar kaum mukminin. Allah berfirman tentang mereka :
الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (16) الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka, (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur (Qs Ali-'Imron : 16-17)
Ibnu Rojab rahimahullah berkata, "Adapun beristighfar dari dosa-dosa adalah adalah memohon ampunan, dan seorang hamba sangat membutuhkan ampunan Allah, karena ia berdosa siang dan malam, dan telah berulang-ulang dalam Al-Qur'an penyebutan taubat dan istighfar dan perintah untuk melakukan keduanya serta motivasi untuk melakukannya"
Dan memohon ampunan kepada Rabb jalla wa 'ala maka Allah menjanjikan untuk mengabulkan dan memberi ampunan.
Dan disyari'atkan seorang hamba memohon ampunan untuk dosa tertentu berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
إِنَّ عَبْدًا أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ : يَا رَبِّ إِنِّي عَمِلْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْ لِي، فَقَالَ اللهُ : عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ ربّاً يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي
"Sesungguhnya seorang hamba berbuat suatu dosa, maka ia berkata : Ya Rabbku sesungguhnya aku melakukan suatu dosa maka ampunilah aku. Maka Allah berkata, "HambaKu tahu bahwasanya ia memiliki Robb yang mengampuni dosa dan menghukum karena dosa, maka sungguh aku telah mengampuni hambaKu" (HR Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah r.a)
Sebagaimana juga disyari'atkan agar seorang hamba memohon ampunan (maghfiroh) secara mutlak yaitu dengan berkata
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
"Ya Allah ampuni aku dan rahmatilah aku"
Allah berfirman :
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Dan katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik" (QS Al-Mukminun : 118)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada seseorang jika ia masuk Islam agar ia berdoa dengan doa berikut :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي
"Ya Allah ampuni aku, rahmatilah aku, berilah petunjuk kepadaku, sehatkanlah tubuhku, dan berilah rizki kepadaku" (HR Muslim dari hadits Thariq bin Usyaim r.a.)
Sebagaiman disyari'atkan bagi seorang hamba untuk memohon dari Robnya ampunan bagi seluruh dosa-dosanya apa yang ia ketahui dana yang ia tidak ketahui dari dosa-dosanya tersebut. Karena banyak dari dosa yang ia tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah sementara hamba dihukum karenanya.
Dari Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallalahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau berdoa dengan doa berikut ini :
«اللهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي، وَخَطَئِي وَعَمْدِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»
"Ya Allah ampunilah bagiku dosa karena kesalahanku, dosa karena kebodohanku, sikap berlebihanku dalam urusanku, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang karena yang kulakukan dengan sungguh-sungguh, dosa karena candaku, dosa karena ketidak sengajaanku, dosa karena kesengajaanku, dan itu semua ada pada diriku. Ya Allah ampunilah dosa-dosakua yang telah lalu dan yang akan datang, dosa yang kulakukan dengan sembunyi-sembunyi dan yang aku lakukan terang-terangan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya dari pada aku. Engkau adalah yang menentukan maju atau mundurnya, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu" (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau berdoa :
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ وَسِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
"Ya Allah ampunilah dosaku seluruhnya, yang kecil dan yang besar, yang tanpa sengaja maupun yang disengaja, yang tersembunyi maupun yang tampak, yang awal dan yang terakhir" (HR Muslim dan Abu Dawud)
Jika seorang hamba memohon kepada Robbnya ampunan dosa-dosanya dengan doa yang ikhlas dan penuh permohonan serta permintaan penuh ketundukan dan kehinaan maka mencakup taubat dari dosa-dosa.
Dan memohon taubat serta bimbingan untuk taubat mencakup istighfar, maka istighfar dan taubat jika disebutkan masing-masing sendirian maka mencakup yang lainnya. Dan jika disebutkan keduanya (secara bersamaan) dalam nash-nash maka makna istighfar adalah memohon dihapuskannya dosa-dosa dan dihilangkannya sisa dan dampaknya serta memohon perlindungan dari buruknya dosa-dosa yang telah lalu serta agar ditutup. Dan taubat maknanya adalah kembali kepada Allah dengan meninggalkan dosa-dosa dan memohon perlindungan dari apa yang dikhawatirkan di kemudian hari dari keburukan-keburukan amalannya serta tekad untuk tidak kembali melakukannya lagi.
Dan telah dikumpulkan antara istighfar dan taubat dalam firman Allah :
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat (QS Huud :3) dan ayat-ayat lainnya.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! تُوْبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَاسْتَغْفِرُوْهُ، فَإِنِّي أَتُوْبُ إِلى اللهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai manusia ! bertobatlah kalian kepada Tuhan kalian dan mintalah ampun kepadaNya. Sesungguhnya aku sendiri bertobat kepada Allah dan memohon ampunanNya setiap hari Seratus kali “. HR An-Nasai dari hadis Al-Muzani radhiyallahu 'anhu
Seorang hamba seharusnya selalu sangat butuh untuk memohon ampun kepada Allah, terutama di zaman seperti sekarang ini karena bermacam-macam cobaan lantaran banyaknya dosa dan fitnah, sehingga Allah membimbingnya dalam kehidupannya dan setelah matinya serta memperbaiki urusannya. Sesungguhnya istighfar merupakan pintu masuk segala kebaikan dan benteng dari segala keburukan berikut hukumannya. Maka umat ini sangat perlu beristighfar secara terus menerus agar Allah mengangkat bencana yang menimpa umat ini, dan menghapuskan sanksi hukuman yang akan dijatuhkan. Tidak ada yang enggan beristighfar kecuali orang yang tidak memahami manfaatnya dan keberkahannya. Al-Qur’an dan As-Sunnah telah banyak menjelaskan tentang keutamaan istighfar.
Maka dengan Istighfar, turunlah rahmat Allah kepada umat ini.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman tentang Nuh a.s. :
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
“Mintalah ampun kepada Tuhan kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Supaya Dia menurunkan kepada kalian hujan deras dari langit. Dan mengirim bantuan kepada kalian [berupa] harta benda dan [keturunan] anak-anak lelaki serta menjadikan untuk kalian kebun-kebun dan sungai-sungai. (QS Nuuh : 10-12)
Seringnya istighfar yang dilakukan umat ini dapat mengangkat bencana yang telah terjadi dan menolak bencana yang akan terjadi. Tiada suatu bencana yang melanda kecuali disebabkan suatu dosa manusia, dan tidak ada cara lain menghilangkan bencana kecuali bertobat dan beristighfar”.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“ Barangsiapa yang selalu beristighfar, maka Allah menjadikan baginya pada setiap kesempitan suatu solusi, dan setiap keprihatinan suatu jalan keluar, dan Allah memberinya rezeki dari jalan yang tak terduga”). HR Abu Dawud.
Telah datang dari Nabi Saw. sabda-sabda beliau yang terjaga yang penuh berkah tentang Istighfar, dimana istighfar mendatangkan pahala yang besar. Antara lain sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
مَنْ قَالَ: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ لَهُ وَإِنْ كَانَ قَدْ فَرَّ مِنَ الزَّحْفِ
"Barangsiapa mengucapkan kalimat : Aku memohon ampun kepada Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Hidup dan Yang Mengayomi. Aku bertobat kepadaNya, maka diampuni dosa-dosanya meskipun ia pernah lari dari barisan perang". HR Abu Dawud dan At-Turmuzi dan Al-Hakim. Dikatakannya, sebagai hadis Shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim.
Disebutkan dalam hadis pula :
من قال صبيحة يوم الجمعة قبل صلاة الغداة: أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه ثلاث مرات غفر الله تعالى ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر
"Barangsiapa yang berzikir sebelum terbitnya fajar hari Jum’at, “Aku memohon ampun kepada Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Hidup dan Yang Mengayomi. Aku bertobat kepadaNya Tiga kali, maka diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di laut".
Diriwayatkan dari Syaddad Bin Aus radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Penghulu Istighfar adalah ucapan seorang hamba :
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعَتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ ". قَالَ: «وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ»
"Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah ciptakan diriku, dan aku hambaMu, aku tetap setia memegang janjiMu dengan segala kemampuanku, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui besarnya nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum menjelang sore, maka masuklah ia ke dalam surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum menjelang pagi, maka diapun termasuk penghuni surga". (HR Bukhari)
Sebagaimana disyariatkan juga seorang muslim memintakan ampun untuk kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sebagai suatu persembahan amal baik dan rasa cinta yang tulus kepada mereka yang seagama dan sebagai syafaat bagi mereka di sisi Allah.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka berdoa, “Ya Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam iman, janganlah Engkau jadikan dalam hati kami rasa dendam terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyayang dan Pemurah (QS Al-Hasyr : 10)
Istighfar yang dimaksud seperti ketika mendoakan mereka dalam shalat Jenazah dan memintakan ampun untuk mereka yang ada di alam kubur ketika berziarah kubur
Dan memohonkan ampunan bagi kaum mukminin adalah untuk meneladani para Malaikat pembawa Arasy dan Malaikat Muqarrabin.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
"Mereka [malaikat] pemikul Arasy di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhan mereka, dan beriman kepadaNya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, “ Ya Tuhan kami, Engkau meliputi segala sesuatu dengan rahmat dan pengetahuan, maka ampunilah orang-orang bertobat dan mengikuti jalanMu, lindunginlah mereka dari siksa neraka Jahim" (QS Ghofir : 7)
Maka, bersungguh-sungguhlah kalian beristighfar kepada Allah, niscaya akan kalian rasakan kemurahan dan keberkahan Allah Swt, akan kalian rasakan pula pengaruhnya pada penghapusan dosa dan terangkatnya derajat kalian.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
"Demi Allah yang jiwaku ada pada genggamanNya, seandainya kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah akan melenyapkan kalian dan mendatangkan kaum lain yang berbuat dosa lalu mereka memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta'ala lalu Allah mengampuni mereka". (HR Muslim)
Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala Maha luas ampunanNya, Maha Pemurah dan Maha Mulia.
Firman Allah :
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
Barangsiapa yang melakukan suatu kejahatan atau berbuat aniaya terhadap dirinya sendiri lalu memohon ampun kepada Allah, niscaya ia dapatkan Allah Maha Pengampun dan Maha Pemurah (QS An-Nisaa : 110).
Semoga Allah mencurahkan keberkahan atas kita semua berkat Al-Qur’an yang agung.
Sumber : www.firanda.com